gerakan

gerakan
menanam1

Minggu, 03 Juli 2011

40 Persen Antibiotik Digunakan Tidak Tepat

Resistensi kuman
terhadap antibiotik kini
sudah menjadi ancaman
global. Berbagai studi
menemukan sekitar 40-62
persen antibiotik
digunakan dengan tidak
tepat.
"Sekitar 40-62 persen
antibiotik digunakan
untukpenyakit yang
sebenarnya tidak
membutuhkan antibiotik,"
ujar Dirjen Bina Farmasi
dan Alat Kesehatan
Kemenkes Dra Sri
Indrawaty, Apt, Mkes
dalam acara temu media
dengan tema 'Gunakan
antibiotik secara tepat
untuk mencegah
kekebalan kuman', di
Pabrik Indofarma,
Cibitung, Kamis
(31/3/2011).
Sri Indrawaty menuturkan
data di negara
berkembang
menunjukkan 40 persen
anak-anak dengan diare
akut mendapatkan oralit
dan antibiotik. Padahal
untuk kasus ini antibiotik
semestinya tidak perlu
diberikan.
Menurut hasil penelitian
Antimicrobial Resistant in
Indonesia (AMRIN-Study)
terbukti dari 2.494
individu di masyarakat
sebanyak 43 persen
bakteri E.coli resisten
terhadap berbagai jenis
antibiotika seperti
ampisilin (34 persen).
Dan hasil penelitian 781
pasien yang dirawat di
rumah sakit didapatkan
sebesar 81 persen E.coli
resisten terhadap
berbagai jenis antibiotik
seperti ampisilin (73
persen).
Untuk itu masyarakat
diharapkan menggunakan
antibiotik secara bijak
yaitu:
Tepat indikasi
Tepat penderita
Tepat obat
Tepat dosis dan lamanya
pemberian obat
Waspada terhadap efek
samping
Pemberian informasi yang
jelas
Evaluasi.
Untuk mengoptimalkan
penggunaan antimikroba
ini akan diterapkan
pedoman umum
penggunaan antibiotik
bagi rumah sakit dan
fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya yang
berisi informasi secara
rinci.
"Pedoman ini mengacu
pada WHO, sehingga ada
pembatasan antibiotik,"
ujarnya.
Sri Indrawaty memberikan
beberapa tips dalam
menggunakan antibiotik
yaitu:
Jangan sembarangan
menggunakan antibiotik.
Gunakan antibiotik sesuai
resep dokter dengan dosis
dan jangka waktu yang
ada diresep.
Tanyakan pada dokter
obat mana dari resep
yang mengandung
antibiotik.
Jangan gunakan atau beli
antibiotik berdasarkan
resep sebelumnya.
Salah penggunaan
antibiotik bisa
membuatnya menjadi
tidak efektif sehingga
terjadi kekebalan kuman.
Pilek, batuk dan diare
pada umumnya tidak
memerlukan antibiotik.
Sumber: detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar