Braakk!! Sesaat setelah potongan marmer yang digunakan Presiden sebagai tempat untuk menandatangani surat pengangkatan Albert sebagai anggota Wantimpres ambruk. Marmer yang ditopang oleh empat kaki yang terbuat dari besi kokoh bercat emas itu pun terpecah menjadi sembilan bagian.
Suara meja yang ambruk memecah keheningan prosesi pemberian ucapan selamat oleh Presiden dan Ibu Negara kepada Albert. Begitu meja tersebut ambruk, pandangan seluruh tamu, termasuk jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II langsung tertuju pada sembilan kepingan marmer tersebut.
Presiden dan Ibu Negara, yang berada sekitar beberapa puluh sentimeter dari meja tersebut, tampak terkejut. Dari sorotan kamera televisi, terlihat ekspresi Presiden yang kaget sekaligus tak nyaman. Tak lama kemudian, sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) langsung sigap membereskan pecahan marmer tersebut.
Pecahnya meja marmer ini tak mengganggu prosesi acara kenegaraan tersebut. Tercatat, pecahnya marmer tersebut adalah yang pertama kalinya terjadi pada pemerintahan Presiden Yudhoyono. Tak dapat dijelaskan bagaimana potongan marmer tersebut bisa terjatuh dari meja.
Secara terpisah, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden tak terganggu dengan insiden jatuhnya marmer tersebut. "Presiden tidak terganggu dengan hal tersebut," kata Julian.
sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar