diresmikan dan diluncurkan.
Peresmian kapal perang yang diproduksi PT PAL ini dilakukan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, di Dermaga Divisi Kapal Niaga PT PAL Ujung, Surabaya.
"Kami menyadari bahwa ini adalah ongkos yang harus ditanggung untuk mencintai produksi dalam negeri," kata Purnomo seusai peresmian, Sabtu (28/11/2009).
Purnomo mengungkapkan peresmian satu kapal perang lagi ini akan memperkuat pertahanan keamanan laut Indonesia. Peran kapal ini memang sangat penting menjaga 2/3 perairan yang mendominasi wilayah Indonesia.
Sejatinya, kapal Landing Platform Deck (LPD) ini dipesan Indonesia dari Dae Sun Shipbuilding (DSS), Korea Selatan. Tetapi pengerjaannya dibuat di galangan kapal PT PAL dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari DSS.
Inilah yang membedakan dengan dua kapal pesanan sebelumnya, KRI Makasar-590 dan KRI Surabaya-591 yang dua-duanya di produksi di galangan kapal DSS.
"Ini merupakan transfer of technology kepada industri strategis nasional," tambah Purnomo.
Letkol Laut (p) Eko Joko Wiyono mendapat kehormatan memimpin kapal yang dioperasionalkan di bawah komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Penyematan tanda pangkat dan jabatan Eko dilakukan Purnomo Yusgiantoro dalam upacara peresmian.
KRI Banjarmasin-592 sendiri merupakan kapal LPD standar yang memiliki panjang 125
meter, lebar 22 meter, berat 7300 ton. Kapal perang yang melaju maksimal hingga 15 knot ini mampu mengangkut 562 personel, 13 unit tank, 2 unit Landing Craft Vehicles, 5 unit helikopter. Kapal ini juga dipersenjatai dengan 1 unit kaliber 57 mm dan 2 unit kaliber 40 mm.
Seperti diketahui, TNI AL sesuai dengan kontrak pengadaan melalui dana kredit ekspor tahun 2003 memesan 4 kapal LPD. 3 unit sudah diserahkan dan 1 unit akan diserahkan pada Januari tahun depan.
3 unit kapal itu adalah 1 unit kapal jenis standar, KRI Makasar-590, 1 unit kapal komando, KRI Surabaya-591 dan 1 unit kapal semi helly, KRI Banjarmasin-592. (iwd/wln)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar